Jejakbanua.com, Banjar – Pulau Bekantan di Desa Tiwingan Lama kawasan waduk Riam Kanan Kabupaten Banjar yang diresmikan Pemprov Kalsel pada tahun 2018 silam kini tak lagi dihuni satwa langka endemik kalimantan tersebut.
Diduga para bekantan kabur dengan berenang menyeberang perairan waduk riam kanan untuk mencari makanan di wilayah lainnya.
Saat dikunjungi Minggu (10/12/2023) tadi, justru yang nampak adalah orang sedang maunjun (memancing) di area jembatan penyeberangan ke Pulau Bekantan.
Pulau Bekantan tercatat sebagai situs Geopark Meratus nomor 32 di rute timur. Pulau Bekantan masuk situs Geopark Meratus sebagai situs biologi sebagai objek pendidikan penelitian hingga wisata alam.
Badan Pengelola Geopark Meratus Ali Mustofa mengatakan kemungkinan bekantan itu kabur dari pulau tersebut karena faktor makanan utamanya buah rambai tak ada. “Habitat asli bekantan memang di area yang banyak terdapat pohon rambai, karena tak ada di sana jadi mereka kemungkinan pergi,” kata Ali.
Pulau Bekantan mempunyai luas sekitar 40 hektar diresmikan pada tahun 2018 merupakan tempat pelestarian monyet hidung panjang (bekantan) yang dikelola oleh Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam. Lokasi ini terdapat 2 pulau yang terhubung oleh jembatan, dimana pulau pertama sebagai tempat konservasi bekantan dan pulau kedua terdapat vila yang dapat menjadi tempat menginap bagi para pengunjung.
Lokasi Pulau Bekantan tersusun atas batuan hasil kejadian bumi (geologi) yang berasal dari Formasi Manungul yang berumur 59- 65 juta tahun yang lalu (Kapur Akhir) dan diendapkan pada lingkungan pengendapan kipas bawah laut. Ary