Jejakbanua.com, Banjarbaru – Guna mempersiapkan generasi muda Kalsel untuk menjadi lebih tanggap dan berdaya dalam menghadapi bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Pelatihan Penanggulangan Bencana,terhadap puluhan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kalsel, Kamis (1/2/2024). Sekretaris BPBD Kalsel, Iswantoro menyampaikan kegiatan ini adalah sebagai tindak lanjut program kurikulum pelajaran gawat darurat bencana yang digagas oleh Bandan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB).
“Ini adalah kurikulum dalam pembelajaran gawat darurat bencana. Jadi mereka diberi pengalaman skill suasana kemistri lapangan betul. kalau di kampus teori kalau di sini sudah praktek langsung. Bagaimana situasi simulasi kebencanaan,” katanya mewakili Kepala BBPD Kalsel R Suria.
Menurut Iswantoro, setelah mendapatkan bekal ilmu, skil dan pengalaman dalam mengantisipasi dan penangulangan kebencanaan tersebut, para mahasiswa diharapkan menjadi masyarakat yang tangguh bencana.
“Kebetulan mereka minta segmen air jadi kita ada spot di air kecelakaan di air nanti kita assesmen kita bawa ke posko kita intervensi sampai selesai sampai dengan evakuasi keseluruhan masyarakat karena di sini juga kita membuka simulasi dapur umum dimana mereka juga akan menghitung kebutuhan pengungsi seandainya pengungsi sekian orang berapa beras berapa ikan dan sebagainya jadi di situasikan seperti dalam kondisi bencana,” jelasnya.
Kemudian setelah, nantinya mereka lulus, para peserta yang telah mendapatkan pelatihan, diharapkan bisa menambah kekuatan BPBD Kalsel sebagai relawan bencana di berbagai daerah yang sudah siap baik sebelum dan pasca bencana.
“Setelah lulus kembali ke daerah, mereka kita sudah latih dan siap dipanggil jika ada kebencanaan. Tentu ini menambah kekuatan relawan BPBD Kasel,” jelasnya.
Sementara itu, Rahma salah satu Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB) fakultas keperawatan dan Kesehatan, prodi kebidanan, sangat antusias dengan pelatihan bencana BPBD Kalsel tersebut. Rahma mengaku, banyak ilmu yang diketahui tentang kebencanaan, selama mendapat pelatihan.
“Saya tidak bisa berenang, karena pelatihan ini saya menadapat pelajaran dan akan mencoba belajar sampai bisa berenang. Lalu tadi ada pelajaran tandu, ternyata banyak jenis-jenis tandu yang bisa digunakan dalam kebencanaan,” terangnya.
Kurikulum pelatihan geografi kebencanaan ini merupakan langkah konkret BNPB dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menjadi lebih tanggap dan berdaya dalam menghadapi bencana alam. Dengan adanya kerjasama BPBD Kalsel dengan Universitas ini diharapkan akan tercipta kesadaran yang lebih luas akan pentingnya penguatan pendidikan tentang geografi kebencanaan khusunya di Kalsel hal itu sejalan dengan arahan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor atau Paman Birin. Ary
