Jejakbanua.com, Banjarbaru – Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Plt.Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, drh. Suparmi, didampingi Bulog Kalsel serta beberapa perwakilan SKPD lingkup Kalsel mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang secara rutin digelar oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara daring di Ruang Comment Center kantor Gubernur Kalsel Banjarbaru pada Senin (2/19) pagi.
Rakor dibuka oleh Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir, dilanjutkan oleh paparan Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini serta narasumber lainnya.
Gubernur Paman Birin melalui Suparmi menyampaikan, bahwa inflasi Kalsel pada Januari hingga minggu ke-3 bulan Februari 2024 terkendali.
“Secara year-on-year (yoy), inflasi Kalsel pada Januari 2024 tercatat sebesar 2,79 persen, lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang sebesar 5,28 persen,” ujar Suparmi.
Suparmi mengatakan, Gubernur Paman Birin terus menekankan upaya pengendalian inflasi di Kalsel. Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat.
Suparmi menambahkan, Pemprov Kalsel juga terus mendorong upaya peningkatan produksi dan diversifikasi pangan. Hal ini diharapkan dapat membantu menjaga stabilitas harga bahan makanan di Kalsel.
“Pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri dalam pengendalian inflasi. Diperlukan kerjasama dan peran aktif dari semua pihak, termasuk masyarakat,” pungkas Suparmi.
Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini menyampaikan bahwa tingkat inflasi nasional pada minggu ke-3 Februari 2024 tercatat sebesar 0,08%. Angka ini relatif rendah dibandingkan dengan bulan Januari 2024 yang mencapai 0,28%.
“Inflasi minggu ke-3 Februari 2024 ini terkendali dan relatif rendah dibandingkan bulan Januari 2024,” ujar Pudji
Lebih lanjut, Pudji mengatakan bahwa inflasi tahun kalender (year-to-date) hingga minggu ke-3 Februari 2024 tercatat sebesar 0,48%. Sementara itu, inflasi year-on-year (yoy) pada periode yang sama tercatat sebesar 5,34%.
“Inflasi yoy masih di atas target inflasi 2024 yaitu 3,0% ± 1%. Namun, kami optimistis inflasi akan terus menurun pada bulan-bulan berikutnya,” kata Pudji.
(rfq/adpim)