Jejakbanua.com, Banjarbaru – Bencana gempa bumi merupakan fenomena bencana baru yang terjadi di Kalimantan Selatan pada Januari 2024 lalu. Walaupun skala kecil dan belum berdampak signifikan terhadap masyarakat namun patut diwaspadai ke depannya karena bencana gempa bumi memiliki pola berulang.
“Salah satu poin Rekomendasi dari BMKG Balikpapan usai kita melakukan audiens ke sana, BPBD Kalsel perlu melakukan pemetaan bahaya guncangan gempa bumi di setiap kabupaten dan Kota sebagai perencaan pembangunan yang berbasis mitigasi,” terang Kabid Kesiapsiagaan dan Pencegahan Bencana Bambang Dedi Mulyadi, Rabu (20/3/2024) di Banjarbaru.
Selain itu BPBD Kalsel juga dinilai perlu melengkapi Sarana dan Prasarana dan melaksanakan edukasi ke masyarakat dalam rangka mitigasi bencana gempabumi.
Pertama, diperlukan Alat diseminasi informasi gempabumi dan tsunami di setiap BPBD Kabupaten dan Kota berupa Warning Receiver Sistem, sehingga setiap informasi gempabumi dan tsunami akan diterima secara cepat oleh masyarakat.
“Terpasangnya rambu-rambu serta jalur evakuasi menuju Tempat Evakuasi Akhir (TEA),” kata Bambang.
Terpasangnya penanda datangnya bahaya seperti sirine di sepanjang pantai Kalimantan Selatan.
“Dalam rangka edukasi juga disarankan Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami untuk masyarakat serta simulasi secara rutin, serta Edukasi kepada siswa sekolah serta simulasinya,” pungkas Bambang. Ary