BANJARMASIN – Masyarakat diminta selalu menjaga tradisi dan merawat kebesaran budaya, terlebih di era modernisasi sekarang.
Demikian disampaikan Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor di Acara Kongres Budaya Banjar V dengan Tema ‘Batamu Tumatan Bubuhan Subarang’, di Mahligai Pancasila Banjarmasin, Sabtu (29/11) malam.
Menurut Gubernur, menjaga kelestarian budaya sangat penting guna mencegah hilangnya budaya dan tradisi daerah yang dimiliki.
Kongres Budaya ini juga sebagai bukti dan komitmen bersama untuk melestarikan Budaya Banjar.
Pada pembukaan Kongres Budaya Banjar V juga dihadiri para tokoh Banua antara lain H Rudy Ariffin, H Kustan Basri, Gusti Rusdi Efendi AR, Budayawan, dan tamu undangan lainnya.
Paman Birin sapaan akrab Gubernur Kalsel mengatakan, Budaya Banjar tidak hanya kaya dengan jenis dan bentuknya, tetapi kebermaknaan dari berbagai sisi kehidupan.
Budaya Banjar mengandung pesan
pendidikan, pesan moral, bernilai hiburan dan keindahan, serta diperkaya dengan petuah-petuah dan ujar-ujaran (pepatah semboyan) yang bermanfaat bagi harmonisasi kehidupan masyarakat.
Di antaranya semboyan Orang Banjar yang menggugah semangat perlawanan terhadap penjajah, antara lain “Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing” dari Pangeran Antasari.
Untuk melestariakan itu semua, maka Kongres Budaya Banjar yang telah digagas sejak tahun 2007 diharapkan dapat menjadi ruang perhatian dan pengayoman yang lebih besar terhadap kebudayaan Banjar. Sehingga budaya Banjar juga dapat berperan dalam peningkatan kualitas kehidupan. (rah)