
Banjarmasin – Presiden Joko Widodo memantik perhatian saat menjadi Inspektur Upacara (Irup) peringatan Hari Lahir Pancasila, Selasa (1/6/2021). Jokowi mengenakan pakaian adat Banjar yang terbuat dari kain tenun yang berasal dari Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan.
Baju adat dengan jas bewarna hitam dengan ornamen emas serta kain tenun bewarna hijau menghias laung. Hal ini tentunya merupakan kebanggaan bagi warga Banua karena baju adat Banjar digunakan kepala negara saat peringatan Harlah Pancasila.
Sekretaris Daerah  Kalimantan Selatan Roy Rizali Anwar yang mengikuti secara daring mengaku terkesima  sekaligus bangga saat menyaksikan pakaian adat Banjar yang dikenakan Presiden Joko Widodo. Baju khas Banjar itu terbuat dari kain tenun asal Kabupaten Tanah Bumbu tepatnya dari Pagatan.
Sekda Roy mengatakan, Presiden Joko Widodo mengenakan baju adat Kalsel itu sebagai simbol kecintaan orang nomor satu di Republik Indonesia kepada banua.
Disampaikan Roy, Presiden Joko Widodo bukan kali pertama kenakan baju adat dari Provinsi Kalimantan Selatan.
“Bapak Presiden juga pernah kenakan baju adat dari Kalsel pada momen HUT ke 72 Kemerdekaan Republik Indonesia,” katanya.
Dalam sambutannya, Kepala Negara mengatakan, Peringatan Hari Lahir Pancasila setiap 1 Juni harus benar-benar dimanfaatkan untuk mengokohkan nilai-nilai yang ada di dalamnya.
Utamanya dalam penerapan di kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Walaupun Pancasila telah menyatu dalam kehidupan kita sepanjang Republik Indonesia berdiri, tantangan yang dihadapi Pancasila tidak ringan,” tutur Jokowi dalam sambutannya yang disiarkan dari Istana Kepresidenan Bogor. (Syh/Ary)