Banjarmasin – Nilai ekspor di Kalsel pada bulan Januari 2022 mengalami penurunan yang cukup drastis hingga 48,3 persen dibandingkan pada Desember tahun 2021.
Penurunan ekspor itu terjadi akibat menurutnya ekspor dua komoditas andalan Kalimantan Selatan, yakni hasil tambang Batu Bara dan Minyak Kelapa Sawit atau Crude Palm Oil (CPO).
Tercatat ekspor batubara Kalsel menurun hingga 51,89 persen dan ekspor CPO ke luar negeri kian berkurang.
Kepala Dinas perdagangan (Disdag) provinsi kalimantan selatan, Birhasani, mengatakan penurunan itu terjadi karena adanya kebijakan pemerintah pusat yang sempat melarang ekspor pada awal Januari tahun 2022 tadi.
Akibat terjadinya penurunan nilai ekspor batu bara dan minyak kelapa sawit dipastikan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Selatan. “Pasalnya, pendorong pertumbuhan ekonomi itu berasal dari nilai ekspor,” pungkas Birhasani. Ary