Jejakbanua.com, Banjarbaru – Operasi teknologi modifikasi cuaca berhasil memadamkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di provinsi tersebut. Hal ini disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Teknologi modifikasi cuaca ini dibantu Stasiun Klimatologi Kalimantan Selatan. Melakukan operasi modifikasi cuaca,” kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalimantan Selatan Bambang Dedi Mulyadi, Sabtu (30/8/2024).
Menurutnya, operasi modifikasi cuaca ini membuat hujan turun dengan cukup deras di Kalimantan Selatan. Sehingga, mengakibatkan beberapa daerah di Kalimantan Selatan menjadi banjir.
BPBD Kalimantan Selatan telah siaga menghadapi kondisi ini. Menurutnya, di beberapa tempat dibangun pos lapangan.
“Pos lapangan ini terutama dibagun di ring 1 Bandara Internasional Syamsudin Noor. Pos lapangan ini bekerja 24 jam,” ujarnya.
Dengan pos lapangan ini, kata dia, membuat tidak terjadi gangguan aktivitas masyarakat seperti Karhutla ini. Bahkan, Kalimantan Selatan menjadi provinsi yang berhasil menanggulangi Karhutla dari 7 provinsi yang menjadi prioritas.
“Boleh dikatakan dari 7 provinsi prioritas penanganan oleh pemerintah pusat. Kalimantan Selatan paling signifikan keberhasilan penanganan Karhutla,” ucapnya.
Diketahui, status siaga darurat bencana karhutla berlaku sejak 21 Agustus hingga 21 Oktober 2024. Sebelumnya empat kabupaten/kota di Kalsel juga telah ditetapkan dalam status siaga darurat karhutla.