Banjarbaru, Jejakbanua.com- Jajaran BPBD Kalsel mengklaim penanganan atas kebakaran Hutan dan Lahan ( Karhutla ) di Kalsel tahun 2024 ini berhasil dengan baik. Hal itu tak lepas dari peran penting Tim Satgas Udara yang bergerak cepat dan bekerja keras.
Faktanya keberhasilan itu dapat dilihat saat musim kemarau tahun 2024 ini, dampak asap hampir tak dirasakan masyarakat. Utamanya wilayah ring 1 Bandara Syamsuddin Noor yang tetap terjaga dari ancaman kabut asap.
Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana BPBD Provinsi Kalimantan Selatan, Bambang Dedi Mulyadi MAP, mengakui peran satgas udara sangat penting dalam penanganan kebakaran hutan di wilayah Kalsel tahun ini.
Menurut Bambang, jika titik api yang letaknya sulit karena tidak ada akses untuk satgas darat, satgas udaralah yang mampu memadamkan. Sehingga sampai saat ini berkat sinergi yang kuat, Kalsel aman dari kabut asap.
“Meski satgas karhutla Kalsel berhasil, namun kami menyadari masih perlu evaluasi, seperti perlu tambahan helikopter water boombing. Namun berkat sinergi semua pihak, kita berharap dengan antisipasi dampak bencana karhutla bisa ditangani dengan baik, sehingga tidak terjadi gangguan dalam ekonomi, tranportasi darat, laut dan udara serta kesehatan masyarakat,” ucapnya saat konferensi pers penanganan Karhutla 2024 di Bandara Syamsuddin Noor Banjarbaru, Kamis (17/10/2024)
Pada tahun ini BNPB memberikan dukungan untuk satgas udara karhutla di Kalsel, dengan mengirimkan bantuan tiga unit helikopter. Satu helikopter patroli udara AS355-F1, dua helikopter Waterboombing jenis MI-8 AMT dan Blackhawk UH-60A dan ada satu unit pesawat patroli udara jenis Caravan C-208.
Sementara Danlanud Sjamsudin Noor, Kolonel Pnb Sri Raharjo menyebut, kondisi karhutla saat ini terus bisa dikendalikan. Namun Tim Satgas Udara tetap siaga, karena masih ada muncul titik api di sejumlah wilayah Kalsel.
“Dari pantauan langsung di udara dan juga data BMKG memang masih ada titik hotspot di Kalsel, meskipun sudah sering turun hujan. Jadi penanganan dengan Heli Water Bombing ini masih sangat diperlukan, walaupun tidak bisa diselesaikan semuanya,” kata Danlanud didampingi Kadisops Lanud Sjamsudin Noor Letkol Lek Dody.
Danlanud tak lupa mengimbau kembali agar masyarakat tidak membakar lahan. Mengingat dampak yanb ditimbulkan tidak hanya pada sektor ekonomi namun yang paling penting adalah faktor kesehatan akibat dampak asap.
“Semoga masyarakat memahami agar tidak membakar untuk membuka lahan, misalnya untuk pertanian. Karena dampaknya akan dirasakan banyak masyarakat luas,” ucapnya.